Senin, 02 November 2009

Maria dan Marta. Marta dan Maria.

Maria dan Marta, atau Marta dan Maria. Dua nama yang sering disandingkan dan dibandingkan. Tak dapat dipungkiri, bahwa mereka memberi respon yang berbeda terhadap peristiwa yang sama..

Maria yang saya maksudkan adalah Maria saudara Marta dan Lazarus. Sedikitnya dapat kita temukan ada 6 (enam) perempuan dalam Alkitab yang bernama Maria.

1. Maria ibu Yesus. Sudah pasti yang dimaksud Maria adalah bukan Maria ibu Yesus. Perawan Maria inilah yang dipakai Allah untuk menjadi bunda dari bayi Yesus ketika lahir di dunia.

2. Maria Magdalena yang berasal dari pesisir barat Laut Tiberias. Daripadanya telah diusir tujuh setan Luk 8:2, dan merupakan salah satu wanita yang terpilih melayani Tuhan. Ia ikut dalam perjalanan terakhir Tuhan Yesus ke Yerusalem. Maria Magdalena mengikuti peristiwa kematian Tuhan sampai pada penguburannya, bahkan bersama-sama dengan Salome dan Maria Kleopas (Ibu Yakobus, murid dan saudara Tuhan Yesus), menjadi wanita-wanita pertama yang menjenguk kubur Tuhan untuk mengurapi Tuhan, di Minggu pagi kebangkitanNya.
Ia jugalah menjadi orang yang pertama kali dipanggil namanya oleh Tuhan sejak kebangkitanNya.

3. Maria istri Kleopas. Tidak banyak kisahnya Yoh 19:25, tetapi ia juga bersama-sama dengan Maria Magdalena dan Maria ibu Yesus, berada di bawah salib Yesus.
Ia juga adalah ibu dari Yakobus, murid yang juga saudara Yesus, jadi ia adalah juga saudara Maria ibu Yesus.

4. Maria Saudara Barnabas, Kol 4:10 yang tinggal di Yerusalem dan aktif memberikan pelayanan dan tempat bagi para Murid.

5. Maria orang Roma yang melayani Paulus dengan kebaikan hatinya Rom 16:6.

6. Maria Saudara Marta dan Lazarus. Nah ini dia yang dimaksud dalam kisah ini. Jadi bukan kelima Maria di atas, tiga di antaranya memang cukup terkenal, tetapi Maria yang dimaksud dalam artikel ini ialah Maria saudara Lazarus, saudara Marta. Lazarus sendiri tentunya bukan Lazarus pengemis yg dimaksud dalam Lukas 16:19.

Baiklah kita lihat bagaimana respon dan reaksi Maria saudara Lazarus.

Maria yang ini dihubungkan dengan kunjungan Tuhan Ysus ke Betania Luk 10:38. Ia mengambil bagian yang terbaik yang tidak akan diambil daripadanya, kata Tuhan.
Makanya kita harus belajar dari Maria, untuk memilih yang terbaik : belajar dan mendengar Firman Tuhan. Itulah yang Tuhan maksud ketika Ia berkata Maria telah memilih yang terbaik, menjadi Murid yang mendengar.

Juga ketika peristiwa kematian Lazarus. Yoh 11. Maria tersungkur, sambil berkata : Tuhan, saudaraku Lazarus sudah meninggal. Perkataan yang tulus dan tidak menuntut.
Yoh 11: 20 Tetapi ia menangis. Bahkan ketika Yesus disisinya, ia tetap menangis. Maria tidak mempunyai gambaran apapun yang akan dilakukan oleh Tuhan. Mungkin sekali Martapun tidak. Tetap Marta tegar. Ia percaya dengan Tuhan Yesus. Kadang sekalipun kita sudah mendengar banyak, kita perlu prakteknya. Nah, lho.

Maria juga membeli Minyak Narwastu, minyak urapan yang sangat mahal, dan mengurapi kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya dan hal ini tercatat dalam Alkitab. Yoh 12:2, menunjukkan kasihnya pada Tuhan, dan Yesus menyambut baik hal tersebut Yoh 12:7,8. Kejadian ini memicu pendapat yang keras, sampai pada hari ini, banyak yang memakai peristiwa ini untuk menuduh Yesus mempunyai hubungan yang tidak-tidak dengan Maria dalam konotasi yang negatif.
Kejadian ini terjadi di rumah Simon si Kusta Mat 26:6.

Mungkin sekali Maria, Marta dan Lazarus merupakan orang2 yang cukup berada dan terpandang, buktinya kematian Lazarus menjadi perhatian banyak orang Yahudi yang waktu itu adalah orang-orang berstrata tinggi. Sehingga kejadian demikian sangat terlihat oleh banyak orang (yang munafik) dan dipandang sebagai sebuah kejadian yang kontroversial : seorang rabi besar dengan seorang wanita, suatu kebiasaan yang tidak biasa.. Tetapi mereka dibutakan oleh kemunafikannya, tidak dapat mengerti bagaimana kasih Allah.

Dan beberapa kali keluarga ini menyediakan tempat bagi rombongan Tuhan Yesus karena kasih mereka kepada Tuhan. Betapa besar peran keluarga ini akan pelebaran Kerajaan Allah.

Nah sekarang kita lihat siapa Marta.

Seringkali kita membandingkan Maria diatas, dengan Marta.
Benar, dalam peristiwa kunjungan Tuhan Yesus di Betania, Marta sibuk melayani. Dan Tuhan memberi kita pengertian bahwa Marta tidak seperti Maria yang telah memperoleh bahagian terbaik seperti yang Tuhan sendiri katakan.
Sayang sekali, orang seperti Marta itu banyak. Dan potensinya ada, jiwa melayaninya juga besar. Pengorbanannya juga tidak kecil.
Bayangkanlah sendiri kalau rumah kita kedatangan seorang tokoh sekaliber Tuhan Yesus, masakan kita tidak akan bertindak seperti Marta, menyuguhkan yang terbaik bagiNya? Sungguh sulit untuk tidak bersikap demikian.

Mungkin Marta merupakan yang tertua, dan kelihatan sekali paling bertanggungjawab. Cara bicaranya ceplas ceplos. Mungkin ia seorang janda, dan Lazarus dan Maria tinggal bersamanya di Betania.
Gayanya memang sangat kontras dengan Maria.

Kelihatannya, dia berusaha memberi yang terbaik bagi para tamunya yang terhormat, seorang Rabbi dengan rombongannya. Wajar kalau ia berusaha memberi pelayanan yang terbaik.
Tetapi ia kehilangan kesempatan duduk di kaki Tuhan dan belajar dari Tuhan, karena kesibukannya itu. Marta memang tipe yang sibuk, tetapi Maria lebih tenang dan mencerminkan sikap seorang Murid.
Dalam peristiwa ini, Marta mencoba mengadu kepada Yesus, kok Maria diam saja, dan cuma dia yang sibuk. Jawaban Yesus : Marta terlalu kuatir dan menyusahkan diri sendiri!!! Yesus tidak menegor Marta karena ia bekerja dan melayani, tetapi karena kekuatirannya akan hal-hal yang seharusnya tidak perlu ia kuatirkan. Toh Tuhan Yesus ke rumah mereka untuk berkhotbah, bukan untuk makan dan minum. Tujuan utamanya adalah berkotbah, dan supaya semua mendengar kotbahnya. Bukan untuk disibukkan dengan hal-hal yang lain. Kalau makanannya tidak enak ya tidak apa, kalau kurang ya sudah, itu tidak merisaukan dan tidak mengganggu Yesus. Marta tidak bisa menempatkan yang terbaik dan memilih hal mana yang lebih penting. Inilah kesalahan Marta. Terkadang kita lupa akan prioritas dalam pelayanan kita.

Tuhan Yesus tidak mencela Marta karena semata-mata kesibukan Marta, tetapi karena hal-hal itu membebani dia dan memberi kekuatiran2 kepadanya. Semua perbuatan Marta dalam melayani merupakan hal yang baik. Tetapi gara2 itu, Marta tidak bisa konsentrasi penuh dan tidak dapat berhubungan dengan Tuhan baik2 sebagai murid. Hal itu sudah tidak lagi sejalan dengan tujuan Tuhan Yesus yang datang untuk mengajar, sebagai guru dan rabi, dan kita sebagai pendengarnya, sebagai muridNya. Itulah bagian kekal yang kita dapatkan.

Paulus mengatakan dalam 1 Kor 7:35, melayani Tuhan tanpa gangguan.

Selanjutnya dalam peristiwa kematian Lazarus, Marta dengan ceplas-ceplos memprotes Tuhan, kok datangnya terlambat sih.
Kalau ngga telat kan Lazarus bisa disembuhkan dan ngga sampe mati. Tetapi Marta ngga ngerti ada maksud Tuhan. Yesus tahu apa yang Ia lakukan. Marta masih tidak mengerti pada saat Yesus mengatakan bahwa Lazarus akan bangkit, dikiranya hal itu dimaksudkan tentang kebangkitan di akhir jaman. Rupanya, ajaran kebangkitan di akhir jaman sudah ada dan diajarkan pada waktu itu.

Tetapi secepat ceplas-ceplosnya itu juga ia belajar percaya kepada Tuhan ketika Tuhan menanyainya, apakah ia percaya bahwa Yesus merupakan kebangkitan dan hidup, ia menjawab, percaya. Kali ini Marta mendengar. Selanjutnya iapun diam. Dia percaya. Luar biasa, Marta belajar dengan cepat. Bahkan kemudian ia yang mengabarkan kepada Maria, bahwa Tuhan memanggil Maria, barulah Maria datang kepada Tuhan.

Marta ini jugalah yang menerima Yesus dalam rumahnya. Bukan Maria. Luk 10:38 Sayang, yang pertama menjadi yang terkemudian. Juga kita melihat Marta inilah yang mempunyai inisiatif mendatangi dan menyambut Tuhan, sekalipun dalam suasana duka ketika Yesus mengunjungi Lazarus yang sudah mati. Bukan Maria yang masih meratap bahkan ketika Yesus sudah datang.

Sekalipun keduanya banyak kita perbandingkan, tetapi diantara mereka sendiri tidak pernah saling membandingkan diri mereka sendiri, mana yang lebih baik. Justru rasul-rasul Tuhan-lah yang pernah meributkan, siapakah di antara mereka yang terbesar di kerajaan Surga. Aneh ya?

Kite melihat kedua figur di atas mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Tetapi kita dapat belajar dan melihat kekurangan dan kelebihannya.

(JA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar